Memprihatinkan, Ada Jasa Bully Berbayar di Instagram!
Sedihnya ada pihak yang membuka jasa bully akun media sosial orang lain
Sudah menjadi hal biasa jika dalam akun media sosial terbuka (tidak private), kita akan mendapatkan pesan di kolom komentar berisi produk maupun jasa dari yang konvensional hingga senonoh. Seringnya kita menjumpai ini di akun Instagram. Namun yang mengejutkan baru-baru ini adalah munculnya akun penjual jasa yang menawarkan jasa untuk mem-bully akun orang lain.Ridwan Kamil, Walikota Bandung, prihatin dengan adanya penawaran jasa cyber bully
Walikota asal Bandung, Ridwan Kamil, yang cukup aktif di media sosialnya menyebutkan di salah satu postingan Instagramnya bahwa beliau menyayangkan seseorang mengambil jalan menawarkan jasa cyber bullying untuk mencari uang. Beliau berharap generasi penerus bangsa saat ini mampu bijak memilih “pekerjaan” yang bermanfaat untuk sekitar, tidak hanya asal menghasilkan uang. Kalaupun memang tidak bermanfaat, setidaknya jangan menimbulkan masalah.Cyber bullying memiliki dampak yang jauh lebih serius dibandingkan dengan rundung secara langsung
Tidak banyak penindaklanjutan atas kasus cyber bullying kecuali jika pelakunya mencantumkan identitas asli yang jelas. Cyber bullying lebih sering dan lebih mudah terjadi karena dunia maya mampu menyembunyikan identitas pelakunya, sehingga kasusnya lebih susah untuk diselesaikan. Sementara pelaku bisa “kabur” dengan lebih mudah menggunakan nama atau foto palsu, akibat dari cyber bully bisa mengancam korban lebih serius. Tindakan bully yang dilakukan pada korban dapat dilihat oleh kalangan orang yang lebih banyak dan tidak terbatas mengingat internet bisa menjangkau seluruh dunia. Rasa malu atau tertekan yang dialami oleh korban akan lebih besar, dan ini memiliki bahaya yang serius.Peraturan mengenai perilaku di media sosial memang telah diatur secara hukum dengan batasan-batasan yang jelas. Sanksi untuk para pelanggar hukum di media sosial pun juga sudah cukup jelas. Sayangnya, lebih susah terkontrol mengingat akun media sosial dengan mudahnya memungkinkan anonimitas ataupun identitas palsu. Semoga kita sebagai generasi muda bisa lebih bijak bersikap di media sosial, agar kita menjadi generasi penerus yang kompak saling menguatkan satu sama lain.
0 comments:
Post a Comment