Penduduk Desa Nenas di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur memiliki komoditas madu alam dari Gunung Mutis. Madu ini adalah hasil produksi lebah madu raksasa (Avis dorsata) yang menyerap nectar bunga pohon kayu putih (Eucalyptus alba).
Mengutip dari panenrayanusantara.com, Minggu 2 Oktober 2016, jika musim panen madu tiba, masyarakat Nenas bisa mengumpulkan ratusan liter madu dalam satu waktu. Hasil panen ini kemudian dikumpulkan dan diolah secara tradisional.
Sarang lebah diambil dari pohon lalu diiris dan ditiriskan pada media penyaring yang terbuat dari baja tahan karat, tanpa diperas. Proses tanpa pemerasan ini menghasilkan madu organik dengan kadar air yang pas yaitu sekitar 21 persen.
Selain itu, madu ini juga mengandung enzim diastase positif yang berguna untuk kesehatan. Biasanya madu mutis dipasarkan di Kota Soe dan Kupang. Penduduk Nenas menjualnya ke toko, koperasi, dan kantor pemerintahan di dua kota tersebut.
Desa Nenas terdiri dari enam suku yaitu Oematan, Tapatapan, Ollin, Fobia, Faikusa dan Omlek. Tiap suku di desa ini memiliki hak atas kantong sarang lebah di pohon-pohon besar yang ada di hutan tersebut.
0 comments:
Post a Comment